Gugup dan cemas sebelum pesta pernikahan adalah hal yang wajar. Masih Ragu dengan Pasangan? Awas, Bisa Jadi Itu Tanda Perceraian Dini!
Apakah wajar jika muncul rasa ragu menjelang pernikahan? Sebenarnya, keraguan yang terjadi sebelum melangsungkan pernikahan adalah hal yang umum namun tidak wajar. Perasaan tersebut ternyata bisa berdampak pada pernikahan Anda ke depannya jika dibiarkan begitu saja.
Sebuah penelitian dari UCLA yang melibatkan 464 pasangan mengungkapkan bahwa mereka yang ragu menikahi pasangannya, berpeluang lebih besar untuk bercerai setelah 4 tahun dibanding yang tidak. Hal tersebut, dikarenakan mereka hidup dalam bayang-bayang ketidakyakinan perasan mereka terhadap pasangan, sehingga pernikahannya menjadi tidak bahagia.
Bagi beberapa orang, akan sulit mengakui perasaan ragu terhadap pasangannya, terutama sesaat sebelum menikah. Sudah banyak waktu yang dia habiskan sehingga memilih untuk mengabaikan keraguan tersebut.
Meskipun demikian, keraguan sebelum menikah bukanlah sebuah pertanda Anda harus membatalkan pernikahan tersebut. Yang harus Anda lakukan adalah mencari tahu akar dari permasalahan tersebut sebelum membuat keputusan yang begitu besar.
Pria Lebih Sering Memikirkan Sepakbola Ketimbang Seks. Kata Studi!
Lantas, bagaimana cara menghadapi keraguan sebelum menikah? Pertama-tama, Anda tidak boleh menyangkal. Penyangkalan akan membuat semuanya terpendam dan dapat menyebabkan kehidupan pernikahan yang tidak bahagia.
Selain itu, perasaan ini tidak akan hilang begitu saja begitu Anda sudah berkomitmen satu sama lain, sehingga sangat penting untuk mengakui rasa ragu terhadap pasangan Anda.
1. Utarakan keraguan Anda
Salah satu dasar dari hubungan yang kuat adalah komunikasi dan keterbukaan. Jika Anda tidak terbuka dengan pasangan Anda, bagaimana mungkin ia mengetahui bahwa Anda sedang mengalami masalah.
Ceritakan kepadanya perihal keraguan sebelum menikah tersebut. Memang mungkin akan terasa sulit karena tidak mengetahui bagaimana reaksi pasangan Anda, tetapi hal tersebut lebih baik ketimbang menyimpannya sendiri.
2. Menjalani terapi
Jika Anda dan pasangan pada akhirnya memilih untuk bercerita dengan ahlinya, tidak masalah. Terapi dapat membantu Anda untuk merumuskan kembali pikiran Anda seputar keraguan ini, mulai dari latar belakang hingga penyelesaiannya.
Selain itu, terapis yang berkompeten tentunya dapat membantu Anda mencari cara untuk mengatasi kecemasan dan menandai apa yang tidak boleh dikatakan ketika berbincang dengan pasangan Anda.
3. Pergi berlibur sesaat
Cobalah untuk menjernihkan pikiran Anda dengan memesan tiket ke luar kota dan menjauhi segala urusan terkait pesta pernikahan. Hal tersebut memungkinkan Anda untuk menemukan apa yang akan Anda rindukan dari pasangan dan menemukan akar dari permasalahan ini.
Selain itu, berlibur sendiri juga efektif untuk menikmati kesendirian Anda sebelum menikah dan mengatasi perasaan ragu untuk menikahi pasangan.
4. Menunda pernikahan
Menunda bukan berarti membatalkan. Jika keraguan sebelum menikah terus menerus menghantui dan pasangan tidak mendukung Anda sama sekali, pertimbangkan kembali apakah Anda memang sudah siap menikah. Jika belum, ceritakan masalah Anda kepada keluarga dan teman Anda untuk mendapatkan dukungan dari mereka.
Apabila Anda masih tidak bisa menemukan akar masalah dari keraguan ini, salah satu jalannya adalah menunda pernikahan. Hal ini bisa dilakukan hingga Anda dapat mengingat kembali mengapa Anda memilih pasangan Anda sebagai teman hidup, sehingga Anda lebih yakin dan mantap untuk menikahinya.