Semasa kita kanak – kanak dahulu, kita selalu membayangkan akan ada kendaraan roda empat yang dilengkapi dengan kemampuan untuk lepas landas. Namun berbeda dengan realitas yang terjadi di ‘masa depan’ semasa kanak – kanak dahulu.
Mobil terbang tidak menjadi fokus sebagian besar perusahaan otomotif dan teknologi. Sebagai contohnya, perusahaan otomotif asal Jepang, Yamaha Motor, tengah mengembangkan sebuah robot humanoid yang mampu mengendarai sepeda motor, bahkan Yamaha Motor bertujuan mengembangkan robot humanoid ini hingga bisa berkendara tanpa modifikasi pada sepeda motor sekalipun.
Robot humanoid ini diberi nama Motobot, disematkan dengan keahlian untuk mengendarai sepeda motor dalam kecepatan tinggi layaknya pembalap profesional.
Motobot akan memiliki kemampuan operasi otomasi penuh tanpa bantuan manusia. Di masa mendatang, robot humanoid ini akan dilengkapi dengan GPS yang berakurasi tinggi, sensor canggih, dan teknologi machine learning sehingga bisa membuat keputusan berdasarkan kondisi kendaraan dan keadaan lingkungan sekitar.
Beberapa waktu lalu, Motobot 2.0 yang didesain untuk mengendarai sepeda motor untuk balapan, berusaha mengalahkan rekor sang legenda balapan motor, Valentino “The Doctor” Rossi.
Motobot 2.0 diberikan kesempatan mengendarai sepeda motor Yamaha YZF-R1M, sepeda motor yang digunakan oleh sang legenda. Operator manusia bisa menentukan seberapa agresif robot humanoid ini berkendara.
September kemarin, robot humanoid ini berhasil mencapai salah satu tujuannya yaitu mencapai laju kecepatan 200 km per jam di jalur balap, 50 km per jam lebih cepat dibandingkan versi sebelumnya.
Valentino Rossi yang hingga saat ini memiliki 9 kemenangan Grand Prix World Championship, berhasil mencapai lap tercepat di lintasan dengan catatan waktu 85 detik. Motobot 2.0 berusaha melampaui rekor dari sang legenda sirkuit, akan tetapi gagal, tertinggal 30 detik dari rekor catatan waktu yang pernah dibuat Valentino Rossi.
Selama masa ujicoba dan pengembangannya, robot humanoid jagoan lintasan tersebut sempat mengalami beberapa insiden kecelakaan.
“Kami mengalami beberapa kali kecelakaan besar, dan ada dua yang sangat mengerikan,” ungkap Hiroshi Saijou, CEO Yamaha Motor Ventures & Laboratory Sillicon Valley, yang merupakan pimpinan dari proyek ini.
Dilansir dari BBC, Hiroshi Saijou mengatakan tidak ada yang terluka dalam kecelakaan yang terjadi. “Ini semua merupakan resiko yang harus ditanggung dalam rangka mencapai batasan yang lebih jauh dari teknologi,” Hiroshi menambahkan.