Manusia memang bukan robot. Oleh karena itu imajinasi selalu jadi teman setia dimanapun dan kapanpun berada. Tak setuju? Coba buka kembali ponsel Anda, beberapa foto disitu jadi pemicu imajinasi, bukan? Eh …
Tepatlah apa yang dikatakan Dr. Seuss, penulis buku seperti Horton Hears a Who! dan The Grinch,”I like nonsense, it wakes up the brain cells. Fantasy is a necessary ingredient in living, it’s a way of looking at life through the wrong end of a telescope … “ Jadi tak heran jika sederet film ini eksis selamanya dalam benak.
Armageddon (1998)
Yang namanya Michael Bay selalu tertarik dengan sajian aksi besar-besaran yang ditempel dengan emosi yang juga besar-besaran. Kisah asteroid yang akan menghantam Bumi ini, misalnya. Semua mata para ilmuwan berputar-putar karena rencana pemisahan asteroid jadi dua bagian dengan senjata nuklir, sementara yang melakukannya malah senyum-senyum saja!
Alien (1979)
Terlepas dari Xenomorph yang memuntahkan asam, film garapan Ridley Scott ini punya sederet teori perjalanan angkasa yang benar. Misalnya saja, pesawat raksasa Nostromo begitu nyata berkat interiornya yang gelap dan tidak aerodinamis, sehingga mirip Stasiun Luar Angkasa Internasional. Bahkan metode travel dengan tidur dalam kondisi beku jadi rencana besar NASA dalam mengirimkan para astronotnya ke planet-planet jauh.
2001: A Space Odyssey (1968)
Yang bikin film ini terbilang ‘gila’, 2001 dirilis setahun sebelum pendaratan manusia pertamakali di bulan! Dan entah kenapa film ini bisa tetap jadi film luar angkasa paling realistik hingga detik ini. Apalagi kalau bukan kejeniusan sineas Stanley Kubrick dan penulis ceritanya, Arthur C. Clarke, yang memakai fakta ilmiah pada detail cerita, termasuk pesawat luar angkasa lingkaran dengan gaya gravitasi buatan!
Star Trek (2009)
Serial orisinilnya memang menginspirasi banyak orang untuk jadi ilmuwan maupun insinyur. Aslinya, kondisi Enterprise, pesawat penjelajah antariksa yang jadi bintang utama film ini, terbilang terlalu khayal meski sederet interaksi teknisnya terasa begitu nyata. Toh yang bikin Star Trek jadi lebih keluar dari imajinasi adalah kehebatan teknologi touch–screen-nya!
Gravity (2013)
Memang banyak sekali ketidak-tepatan teori dalam film ini, tapi jika dibandingkan dengan film-film antariksa Hollywood lainnya, film ini terbilang sebagai ‘buku pelajaran ilmiah’. Apalagi dengan set mengambil orbit Bumi, film ini berhasil menyajikan semua kemungkinan bahaya yang bisa menimpa semua astronot modern dan mengubahnya jadi drama tingkat tinggi.
Star Wars (1977)
Mudah sekali memaafkan film ini karena kurangnya realita tentang pesawat-pesawatnya dan teknologi yang ada. Semua film Star Wars (dari Episode I hingga Episode VI) adalah fantasi antariksa belaka. Dalam galaksi bikinan George Lucas ini, semua pesawat bisa bergerak dengan gravitasi Bumi alias tak menempel ke tanah. Manusia pun bisa bertahan di asteroid hanya dengan masker oksigen kecil. Dan sepertinya fantasi seperti itu akan berlanjut pada Episode VII-nya nanti!
berbagai sumber