Rocker Indie Ini Jadi Pejuang Ebola!

0
2

Namanya Pardis Sabeti, penyanyi sekaligus penulis lagu yang berjuang menyelamatkan dunia dari serangan virus menular! Kok bisa?

Jelas bisa. Pardis adalah perempuan berusia 39 tahun yang juga punya posisi sebagai front-woman dari grup indie Thousand Days. Demi mencegah menyebarnya virus Ebola, Pardis yang juga adalah ahli perubahan genetik plus penyandang gelar profesor Harvard, bela-belain untuk menunda perilisan album ke-empat grup indie-nya!

Lalu kenapa Pardis harus repot-repot berjuang untuk Ebola? Bukankah ada profesor lain yang bisa mengerjakan pencegahan virus tersebut? Bisa ya, bisa tidak. Tapi alasan pastinya, eksistensi Pardis sebagai ahli genetik membuatnya jago menangani virus menular seperti virus dari Afrika tersebut.

Pardis sendiri memang sudah memelajari pergerakan virus dengan memakai metode yang ditemukan selama tahun pertama dirinya di Harvard Medical School. Secara matematika, perempuan berambut kecoklatan ini bisa melacak bagaimana dan kapan spesies virus bermutasi. Mantap, kan!

Tentu saja dalam kasus Ebola, metode yang dipakai sang pentolan grup indie ini mempersilahkan para dokter tak hanya bisa mendiagnosa saja, tapi juga bisa menemukan pencegahan terhadap virus yang menghebohkan dunia saat ini itu.

 

Lagu dedikasi

Dalam bermusik, Pardis yang merupakan kelahiran Iran sempat menyerukan nada protes akan kekerasan di negeri asalnya lewat lagunya, Neda. Tak hanya itu saja, baru-baru ini dirinya juga sempat menciptakan sebuah lagu untuk menghormati tiga anggota timnya yang meninggal karena Ebola, dan merekam lagu tersebut bersama-sama kolega dari Nigeria dan Senegal yang datang ke Amerika.

“Secara umum, saya tak menulis tentang virus atau hal-hal lain yang mirip seperti itu,” jelas Pardis, yang album Turkana Boy-nya akan dirilis pada Januari tahun depan. Lebih jauh lagi Pardis berbicara tentang musik dan dunia ilmu medis yang digelutinya,”Kebanyakan orang biasanya merendahkan kreativitas yang dipakai di dunia ilmiah dan apa yang ada di dunia musik. Padahal keduanya bisa ada di jalan yang sama.” Salut!

 

berbagai sumber

(Visited 37 times, 1 visits today)