Ya, Meghan lah yang mendepak Taylor Swift dari puncak tangga lagu Billboard sekitar tiga minggu lalu. Shake It Off-nya Taylor didepak, bertahtalah goyangan Meghan via All About That Bass di puncak tangga lagu bergengsi tersebut! Masalahnya, nama Meghan belumlah akrab di telinga, tambah lagi bagaimana bisa penyanyi bertubuh sedikit berisi ini bisa menjulang cantik di deretan lagu-lagu dunia? Mengalahkan Taylor Swift pula …
#1 Bukan ‘Barang’ Baru
Meski All About That Bass adalah hit pertamanya, penyanyi-penulis lagu berusia 20 tahun asal Nantucket, Massachusetts, ini bukan sosok baru di dunia musik. Perjalanan kariernya mirip Taylor Swift: berawal dari penulis lagu dengan usia belasan tahun. Taylor memulainya di usia 14, sedangkan Meghan saat berusia 18. Tak tanggung-tanggung, Meghan sempat menulis beberapa lagu untuk grup country sekaliber, Rascall Flatts.
#2 All About That Bass Nyaris Raib
Meghan menulis hit pertamanya ini bareng rekan penulis lagu lain, Kevin Kadish, tapi sayangnya tak ada yang mau menyanyikannya! “Aku menulis lagu ini dan selama empat bulan lamanya tak ada yang mau menyanyikannya,” cerita Meghan. Meghan pun menyimpan lagu ini untuk dirinya sendiri dan merekamnya secara pribadi. Langkahnya terbilang cukup berani, karena All dilepas singel di Juni lalu dan tak disangka-sangka bisa masuk Top 5 iTunes sebelum akhirnya masuk tangga lagu Billboard!
#3 Belajar dari artis-artis musik besar
Ada alasan spesifik yang membuat Meghan ngetop dengan cepat. Seiring dengan perjalanannya mencari sound musiknya sendiri yang segar, Meghan juga mempelajari hit–hit dari artis-artis musik yang sudah ngetop duluan. Sebut saja Ariana Grande (Wow!), Bruno Mars, Jason Mraz dan T-Pain. “Semua karya mereka begitu upbeat dan menyenangkan, tak ada balada dan sangat catchy,” ujarnya saat ditanya tentang bagaimana ia menulis sebuah lagu dengan pengaruh musik mereka.
#4 Memulai kontroversi
All About That Bass memang menarik perhatian bukan karena melodinya yang catchy saja, tapi juga lirik yang bercerita di dalamnya. Banyak orang yang mengklaim lagu tersebut menyemangati perempuan yang bertubuh ‘tidak sempurna’ alias gemuk (seperti diri Meghan sendiri), sedangkan sebagian lagi menyorot lagu itu sebagai lagu anti-feminis yang menggaris-bawahi kesepakatan para pria terhadap gadis dengan bentuk badan tertentu. Belum kelar, lagu Meghan lainnya, Title, mulai mengalami hal yang sama.
#5 Tetap menulis lagu
Persis Taylor Swift, Meghan tetap menghabiskan waktunya dengan menulis lagu. Kemampuan mencipta lagunya terbilang oke. Ia mampu menciptakan sebuah lagu dalam kurun waktu sejam saja! Dengan begitu, diri Meghan tetap berusaha memasok lagu-lagu ciptaannya untuk penyanyi-penyanyi lain. Kiatnya? “Aku membiarkan diriku mengalir apa adanya, santai dan lepas, jujur sejujur-jujurnya.”
Akhirnya Meghan mendapat kontrak bermusik dengan produser kawakan, L.A. Reid. Meghan memang belum tertarik membuat album penuh, alhasil, ia hanya membuat album kecil saja alias EP, Title. EP ini terdiri dari tiga lagu, Title, Dear Future Husband dan Close Your Eyes. Sosok Meghan mengingatkan akan sosok Adele euy …
berbagai sumber