Mungkin jalan kaki jadi aktivitas yang tampak sangat sepele. Padahal jalan kaki banyak memberi manfaat pada tubuh. Dan menurut studi, ternyata ada negara yang paling malas jalan kaki sedunia.
Beraktivitas itu termasuk hal umum dilakukan manusia dimana pun berada. Nah, baru-baru ini ada studi yang meneliti tentang aktivitas jalan kaki penduduk di sebuah negara. Hasilnya?
Indonesia termasuk negara yang penduduknya malas jalan kaki. Sebagai perbandingan, Hong Kong adalah negara yang paling aktif dengan warganya yang berjalan rata-rata 6.880 langkah per hari. Sedangkan Indonesia hanya 3.513 saja.
Periset dari Stanford University di Amerika Serikat melacak smartphone dari 717.000 orang di 111 negara sebagai bagian dari studi terbesar tentang gerakan manusia. Mereka menemukan orang Inggris cukup aktif dibandingkan dengan negara lain, dengan rata-rata 5.444 langkah sehari, setara dengan kurang dari tiga mil (5 km).
Para peneliti menggunakan smartphone untuk mendapatkan data senilai 68 juta per hari, dan menemukan rata-rata jumlah langkah harian adalah 4.961.
Perbandingan Negara Dalam Hal Jalan Kaki
Menariknya, ada kesenjangan antara orang-orang rajin dan paling malas di setiap negara. Scott Delp, Profesor Bioteknologi, mengatakan jika Anda memikirkan beberapa orang di sebuah negara sebagai ‘aktivitas yang kaya ‘dan yang lainnya sebagai’ aktivitas yang buruk ‘, ukuran jarak di antara keduanya adalah indikator kuat tingkat obesitas di masyarakat tersebut.’
Semakin besar kesenjangan, semakin besar pula taraf obesitas di antara penduduknya. “Swedia adalah salah satu negara dengan celah tersempit. Swedia ini merupakan negara dengan taraf obesitas terendah,” kata Althoff.
Studi ini juga berfokus pada kebiasaan berjalan orang-orang di 69 kota di Amerika dan menemukan desain sebuah kota mempengaruhi kesehatan.
Sebagai kota ramah pejalan kaki seperti New York memiliki jumlah langkah rata-rata lebih tinggi. Para periset percaya hal ini dapat mempengaruhi perencanaan kota, yang mengarah ke lebih banyak area yang mempromosikan aktivitas fisik.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature.