Gesekan atau konflik antar pegawai di satu perusahaan tidak mungkin terelakkan. Paling Tidak, Ada 7 Penyebab Utama Terjadi Konflik di Tempat Kerja!
Masalah bisa berupa percekcokan kecil dua orang di ruang rapat atau adu argumen dua pihak saat menangani proyek. Selain itu, perselisihan dapat terjadi di antara dua divisi yang mempertahanan kepentingan masing-masing.
Konflik adalah hal yang biasa terjadi di tempat kerja. Kondisi tidak mengenakkan ini dapat menjadi lebih buruk atau terselesaikan bergantung pada kecakapan manajemen. Pertanyaannya, apa yang menjadi penyebab konflik di tempat kerja? Berikut 7 penyebab utama konflik.
1. Komunikasi yang Buruk
Hubungan antara diri sendiri dan orang lain tidak bisa dipisahkan dengan komunikasi. Komunikasi yang buruk masih menjadi penyebab utama terjadinya kesalahpahaman yang berujung pada konflik di tempat kerja.
2. Perbedaan Kepribadian
Penyebab konflik di tempat kerja selanjutnya adalah perbedaan kepribadian dan karakter tiap-tiap karyawan. Apalagi di Indonesia, khususnya Jakarta dengan beragamnya suku bangsa, perbedaan latar belakang dan tempat seseorang dibesarkan bisa menjadi pemicu terjadinya konflik. Sederhananya saja, gaya bicara seseorang yang berbeda dengan lingkungan tempat Anda dibesarkan dapat menyinggung Anda.
Ini Trik Membuat CV Yang Menarik Jika Ingin Diterima Kerja di Perusahaan Besar
3. Kompetisi
Kompetisi dalam bekerja sebetulnya diperlukan untuk menciptakan tempat kerja yang memiliki semangat tinggi dan tingkat produktivitas baik. Namun, jika dilakukan secara tidak sehat, kompetisi akan membuat konflik antar karyawan. Beberapa perusahaan terlalu menekan karyawannya untuk saling berkompetisi dengan kuat, dan produktivitas karyawan dikaitkan dengan tingkat kenaikan gaji. Berhubungan dengan gaji, tentunya setiap karyawan akan melakukan berbagai cara untuk memenangkan kompetisi, termasuk dengan cara yang tidak sehat.
4. Sistem Organisasi yang Tidak Efektif
Setiap perusahaan tentunya memiliki sistem organisasi yang mengatur alur instruksi pekerjaan. Jika sistem organisasi tersebut tidak efektif, dapat dipastikan hal tersebut menjadi pemicu konflik.
5. Kurangnya Rasa Persaudaraan
Walaupun bekerja di bawah satu atap yang sama, seseorang bisa saja tidak benar-benar mempunyai teman yang benar-benar tulus. Kurangnya rasa persaudaraan dapat memicu konflik seperti permusuhan antar karyawan.
6. Titik Tekanan
Di setiap tempat kerja, seringkali seorang karyawan mendapatkan kritik yang dapat memicu terjadinya konflik. Mengapa kritik dapat menjadi penyebab konflik di tempat kerja? Karena setiap orang memiliki titik tekanan atau suatu hal yang dapat menjadi trigger dirinya bereaksi terhadap situasi tertentu. Terutama jika disulut dengan kata-kata yang membangkitkan emosi, misalnya saja dikritik dengan sebutan ‘malas’.
7. Masalah Pribadi
Setiap karyawan tentunya memiliki masalah pribadi yang berbeda-beda. Tanpa masalah, rasanya seseorang tidak akan benar-benar hidup. Beberapa tanda-tanda seseorang memiliki masalah pribadi adalah sering datang terlambat ke tempat kerja, kurang produktif, mengambil waktu istirahat terlalu lama, sering izin karena sakit, atau sering gagal menyelesaikan pekerjaan seusi tenggat waktu.