PCC dan Parkway Hospitals Adakan Interaktif Tentang Kanker Pada Pria

0
0
interaktif

Parkway Cancer Centre dan Parkway Hospitals kemarin (31/1) mengadakan konferensi pers interaktif bertajuk ‘Yang Sering Luput Dibicarakan dari Kanker Pria’

Kanker prostat dan kanker penis menjadi topik pembahasan utama dalam acara tersebut. Pada tahun 2018, sekitar 1 dari 5 pria diprediksi mengidap kanker sebelum umur 75 tahun. Pasien pria menunda memeriksakan dirinya ke dokter hingga kanker telah mencapai tahap lanjut.

Pria cenderung menghiraukan masalah kesehatan, rasa ingin tahu mengenai kesehatan serta keinginan untuk melakukan pemeriksaan pun masih kurang. Padahal diagnosis dini dan akurat dapat membantu pasien menentukan pilihan perawatan yang optimal.

Parkway Cancer Centre (PCC) dan Parkway Hospitals berkolaborasi dengan puluhan spesialis untuk memberikan diagnosis yang cepat dan akurat. Hadir pula, Konsultan Senior Bidang Onkologi Medis PCC; Dr. Richard Quek dan Ahli Urologi Parkway Hospitals; Dr. Poh Beow Kiong, yang menjadi pembicara pada acara interaktif kemarin.

Kanker prostat adalah jenis kanker ketiga terbanyak di Indonesia setelah kanker paru-paru dan dubur. Sekitar 15 kasus ditemukan di setiap populasi berjumlah 100.000 orang, dan angka ini terus meningkat dengan cepat. Kanker prostat pada tahap awal umumnya muncul tanpa gejala. Namun pada tahap lanjut, gejala-gejala seperti perubahan pola berkemih, munculnya darah pada air seni, dan nyeri tulang pun dapat muncul.

interaktif

Sebaliknya, kanker penis lebih jarang ditemui, dan banyak orang tidak familiar dengan tipe kanker yang diasosiasikan dengan Human Papilloma Virus (HPV) layaknya kanker serviks pada wanita. Gejala yang perlu diperhatikan adalah munculnya benjolan, ruam atau lecet yang tidak kunjung sembuh, serta pendarahan pada penis.

Jika dibandingkan dengan kanker serviks atau payudara, memang lebih jarang mendengar dan membicarakan tentang kanker pria. Ini akibat mayoritas pria mengabaikan isu kesehatan, tidak mau menjalani tindakan medis karena takut kesuburan atau kehidupan seksualnya terganggu.

Penyakit Kanker Mengintai Bagi Yang Suka Melakukan Oral Seks

Akhirnya, banyak kasus di mana pria terlambat mendapatkan pengobatan karena menunda menemui dokter dan tidak tahu diagnosisnya sedini mungkin hingga kondisinya mencapai stadium lanjut. Sejalan dengan hal tersebut, PCC memiliki misi untuk membantu masyarakat memahami faktor penting seputar diagnosis kanker serta mendapatkan hasil yang optimal.

Penting untuk ditentukan adalah bukan bagaimana menyembuhkan tapi menentukan terlebih dahulu apakah kanker prostat ini ganas atau tidak. Ketika pertama, pasien merasa ada gejala terhadap pola berkemih atau penis, dia akan menemui dokter umum, apabila kecurigaannya adalah kanker prostat, maka akan diminta untuk melakukan tes darah, khususnya untuk mengecek level PSA (Prostate Specific Antigen). Dalam perawatan kanker, tidak bisa semudah itu. Masalahnya adalah bukan apa alat yang dimiliki dokter, tapi apa alat yang dibutuhkan pasien.

5 Tanda-Tanda Pria Tidak Bisa Memuaskan Pasangan Wanitanya!

PCC dan Parkways Hospitals menggunakan pendekatan multidisiplin sehingga bisa ditentukan dengan pasti, sebenarnya apa masalah dari pasien, kemudian menentukan alat apa yang digunakan. Paling utama untuk kanker prostat dan kanker penis adalah datang sedari awal, deteksi sejak dini, dan diagnosis secara akurat. Menghindari perawatan yang tidak efektif atau bahkan over treatment, kemudian juga ditunjang dengan tenaga medis lainnya untuk membantu semakin meningkatkan kualitas hidup pasien.

(Visited 210 times, 1 visits today)