Rinso percaya bahwa alam adalah tempat bermain anak yang paling baik. Dengan bermain di alam, anak-anak bisa belajar dan bereksplorasi, yang mendukung proses tumbuh kembangnya.
Di lain pihak, adanya sampah yang mencemari alam dapat mengganggu kebebasan dan keamanan anak saat bermain. Paham akan hal tersebut, Rinso meluncurkan kampanye ‘Yuk Mulai Bijak Plastik’ untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga alam Indonesia agar tidak tercemar oleh sampah, khususnya sampah plastic
Dalam kampanye ini, Rinso berkolaborasi dengan World Clean-up Day (WCD) dan mengundang masyarakat Indonesia untuk melakukan aksi bersih-bersih yang akan serentak dilaksanakan di Indonesia, di 34 provinsi serta dilakukan serentak di 156 negara lainnya di dunia pada tanggal 21 September 2019.
Bertajuk Radiance From The East, Elga Naldy Persembahkan Karya Warisan Budaya
Veronica Utami, Direktur Home Care Unilever Indonesia dan Dirt is Good SEA-ANZ, mengatakan, sebagai brand yang telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia selama puluhan tahun, Rinso memiliki purpose (tujuan mulia) untuk mendorong orang tua agar anak-anak mereka dapat bermain di luar ruangan tanpa takut kotor. Namun, kami juga menyadari bahwa saat ini kita sama-sama dihadapkan pada permasalahan sampah plastik yang tidak dapat dipungkiri juga membuat alam, tempat bermain anak menjadi tidak nyaman.
Sampah merupakan permasalahan yang sangat pelik, dan Rinso bertekad untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan itu. “Hanya dengan upaya kolaboratif, kita akan dapat mengatasi masalah sampah dan menjaga alam agar tetap bersih dan lestari sehingga nyaman untuk anak bermain dan belajar dengan leluasa. Melalui kampanye Yuk Mulai Bijak Plastik, Rinso melakukan serangkaian upaya untuk bisa membantu, menginspirasi dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah kecil yang kami percayai akan memberikan manfaat bagi alam Indonesia serta anak-anak Indonesia”, demikian dijelaskan oleh Veronica Utami, yang akrab disapa Utami.
Sebagai momentum awal, Rinso mengajak masyarakat untuk ikut serta sebagai relawan untuk melakukan aksi bersih-bersih lingkungan dalam World Clean-up Day (WCD) pada 21 September 2019. WCD adalah acara tahunan yang diselenggarakan secara serentak di 157 negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Agustina Iskandar, Leader World Clean-Up Day Indonesia, menyampaikan “Kami menyambut baik kolaborasi dengan Rinso untuk membuat dampak yang lebih besar terhadap perubahan. Tahun lalu kami berhasil memobilisasi 7,6 juta relawan dan membawa Indonesia menjadi negara pertama yang memimpin aksi Clean-up terbesar di dunia. Kami mentargetkan 13 juta masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang untuk ikut berpartisipasi dalam aksi Clean-up tahun ini sebagai sebuah momentum persatuan dalam memerangi masalah sampah di Indonesia.”
Utami memaparkan, tahun ini, Rinso bergabung bersama WCD untuk menggerakan masyarakat melalui kanal komunikasi yang Rinso miliki serta membantu meningkatkan angka daur ulang sampah yang nantinya terkumpul dengan cara menyalurkan sampah-sampah tersebut ke bank sampah binaan Yayasan Unilever Indonesia (YUI). Harapan kami, keterlibatan masyarakat dalam WCD akan menjadi langkah awal dalam pembangunan kesadaran dan perilaku bijak dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik, dalam kehidupan sehari-hari selanjutnya.”
Melalui kampanye ini, Rinso memperkenalkan 4 Anak Indonesia Bijak Plastik, mereka adalah Kinara dari Yogyakarta, Mutiara Alyzza Bilqis dari Surabaya, Kadek Roby dan I Kadek Bayu Saputra dari Bali. Mereka-mereka adalah anak-anak inspiratif, yang telah secara aktif melakukan upaya nyata untuk menjaga alam tempat bermain mereka agar bisa terbebas dari sampah kemasan plastik. Kisah mereka menginspirasi Rinso untuk membawa purposenya selangkah lebih jauh, dari “Berani Kotor Itu Baik” menjadi “Berani Kotor demi Kebaikan”.
Artinya, anak-anak diajak untuk tidak takut menjadi kotor karena bermain di luar ruang, sambil sekaligus melakukan sesuatu yang baik untuk lingkungannya. Untuk memperluas partisipasi masyarakat, Rinso akan memberikan materi edukasi mengenai langkah bijak plastik ke 2.000 sekolah yang dapat mencapai lebih dari 400.000 anak. Selain itu, Rinso juga menyelenggarakan kompetisi Sekolah Bijak Plastik yang setidaknya akan mengikutsertakan 2.000 sekolah dasar yang telah dibina oleh Yayasan Unilever Indonesia. Dari kegiatan ini diharapkan semakin banyak anak Indonesia yang menjadi motor perubahan di lingkungannya.
“Sambil menggandeng masyarakat untuk membuat perubahan, Rinso pun melakukan upaya secara internal untuk lebih bijak dalam penggunaan plastik pada kemasan produknya,” papar Utami.
Menurut Utami , upaya ini dilakukan mulai dari hulu, yaitu saat mendesain kemasan produk. Kami menerapkan 3 kerangka kerja, yakni mengurangi plastik (less plastic), menggunakan plastik yang lebih ramah lingkungan (better plastik) dan merencanakan model bisnis untuk menghadirkan produk tanpa plastik (no plastic).
Melalui serangkaian pengembangan teknologi, Rinso telah berhasil mengurangi 209 ton plastic dalam seluruh kemasannya (13% pengurangan penggunaan plastik dibandingkan dari 3 tahun sebelumnya – periode 2016 – 2018), serta mengimplementasikan 100% botol hasil daur ulang dan dapat didaur ulang / Post Consumer Resin (PCR) di tahun ini. Untuk menghadirkan produk tanpa kemasan plastik, Rinso sedang memulai proyek percontohan toko isi ulang dengan salah satu mitranya yaitu Saruga, yang direncanakan akan mulai beroperasi pada bulan ini.
“Sebagai bentuk komitmen jangka panjang dalam mengurangi pemakaian plastik dan menggunakan plastik yang lebih ramah lingkungan – artinya dapat didaur ulang atau mengandung konten daur ulang – Rinso mulai mencantumkan logo Bijak Plastik pada kemasan-kemasan Rinso yang baru. Kami berharap langkah-langkah kecil yang kami lakukan ini bisa menginspirasi lebih banyak masyarakat untuk bersama-sama bergerak menjaga alam Indonesia untuk anak-anak dan generasi mendatang. Yuk Mulai Bijak Plastik!” tutup Utami.