Khikmawan Santosa, salah satu penata suara terbaik di industri film Indonesia, meninggal dunia dalam sebuah kecelakan di Puncak, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2019) dini hari tadi. Sejumlah pekerja seni layar lebar membenarkan kabar ini seraya menyampaikan simpati dan duka cita mendalam.
“Kabar itu benar. Saya sangat-sangat sedih. Ini kehilangan besar bagi industri film Indonesia. Untuk saat ini, Khikmawan Santosa tak tegantikan,” ungkap produser Legacy Pictures, Robert Ronny, yang bekerja sama dengan Khikmawan Santosa di film peraih Piala Citra, Kartini.
Joko Anwar telah melayangkan dukacita mendalam atas berpulangnya Khikmawan Santosa lewat akun Twitter-nya. “Selamat jalan Khikmawan Santosa, perfilman Indonesia sangat kehilanganmu. Istirahat yang tenang ya, Ki.”
Mouly Surya yang bekerja bersama Khikmawan Santosa untuk beberapa filmnya, juga merasakan pukulan telak atas berita duka ini. “Kiki, gue nangis denger berita duka pagi ini. You’re gone too soon but it was an honor to have made films with you. Rest in peace, Khikmawan Santosa. Terima kasih sudah menyuarakan What They Don’t Talk About When They Talk About Love dan Marlina The Murderer in Four Acts.”
Ernest Prakasa juga menyampaikan kehilangan mendalam atas kepergian Khikmawan Santosa. “Bagi yang enggak kenal, Khikmawan Santosa adalah sound engineer layar lebar andalan banyak sutradara dan produser di Indonesia, termasuk gue. Kita selalu kerja bareng di semua film gue. Susah banget mencerna kabar ini.”
Khikmawan Santosa adalah nama besar di industri film Indonesia. Khususnya di bidang tata suara. FFI 2017 mengumumkan enam nomine Piala Citra Penata Suara Terbaik. Dari enam nomine itu, lima di antaranya atas nama Khikmawan Santosa. Ia meraih lima nominasi dalam satu malam lewat film Pasukan Garuda I Leave My Heart in Lebanon, Cek Toko Sebelah, Pengabdi Setan, Kartini, dan Critical Eleven.
Sepanjang kariernya, Khikmawan Santosa telah memoles suara lebih dari 400 film Indonesia. Ia meraih beberapa Piala Citra kategori Penata Suara Terbaik di antaranya lewat film Ruma Maida dan Pengabdi Setan karya Joko Anwar.
Saking besarnya nama Khikmawan Santosa, akun Twitter pemerhati film @bicaraboxoffice pernah mencuit, “Film Indonesia itu pada dasarnya ada dua kategori. 1. Tata suara oleh Khikmawan Santosa. 2. Tata suara bukan oleh Khikmawan Santosa.”
Kepergian Khikmawan Santosa, kehilangan besar bagi perfilman Indonesia.