Tahukah Kalau 4 Kecanduan Ini Paling Abnormal dan Mahal!

0
2

Tenang, tenang, bukan narkoba. Ini kecanduan akan sesuatu yang kerap menguras uang dan waktu dan … tenaga! 

 

Baru-baru ini tersiar kabar info bahwa nyaris sebagian besar umat manusia punya kecanduan akan empat hal. Kecanduan ini menghabiskan banyak uang dan jelas jadi kecanduan paling mahal. Lucunya, sekilas obyek candunya adalah sesuatu yang simpel. Misalnya?

 

Minuman energi

Secara hitung-hitungan, penjualan minuman berenergi naik pesat sebanyak 21,5 trilyun dolar AS. Rata-rata orang dewasa mengonsumsinya sebanyak 34% untuk mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun. Jika sebuah minuman dihargai sekitar dua atau tiga dolar, berarti dalam setahun seseorang menghabiskan dana sekitar 37 juta rupiah (1 dolar = 12,480 rupiah)!

 

Game

Ternyata bermain game jadi salah satu kecanduan paling mahal dan abnormal! Menurut Entertainment Software Rating Board, sebanyak 67 persen penghuni rumah di Amerika memainkan video games. Sudah bisa ditebak, biaya mahal ada pada perangkat bermainnya dan ‘kaset’ games itu sendiri.PC terbaru atau konsol games berharga senilai 60 dolar AS, sedangkan gaming PC berharga dari 400 dolar ke atas! Itu belum termasuk waktu yang dihabiskan saat bermain game… Waduh!

 

Belanja

Berdasarkan survei paling baru, lebih dari 47 persen orang mereka merasa begitu bergairah saat berbelanja. Jadi apakah itu berarti nyaris setengah penduduk Negeri Paman Sam adalah penggila belanja? Belum tentu. Prilaku menghabiskan kartu kredit hingga melebihi jumlah kredit jadi problematik paling panas. Tak heran para penggila belanja berakhir pada proses perawatan perilaku mereka itu via konseling!

 

Berapa Konsumsi Data Internet Main Pokemon Go?

 

Kecanduan internet dan chatting

Amerika memang jadi sampel penelitian tentang momok kecanduan ini. Sebuah laporan survei tentang poin ini mengemukakan fakta bahwa mereka yang kecanduan internet (termasuk berselancar di dunia maya via gawai) lebih banyak kehilangan waktu untuk mengerjakan hal-hal penting.

Itu bisa terjadi karena begitu ‘fokus’ online, mereka jadi mengisolasi diri sendiri dari dunia sekitar dan mengesampingkan tanggung-jawab. Tak hanya itu, mereka pun jadi defensif jika diingatkan tentang kecanduan mereka tersebut. Oh la la

 

Bagaimana dengan diri Anda, apakah ada salah satu kondisi kecanduan di atas yang dialami? 

(Visited 158 times, 1 visits today)