Sistem pernikahan yang mana salah satu pihak (suami atau istri) menikahi beberapa lawan jenis dalam waktu yang bersamaan. Ya, itulah poligami.
Menurut ilmu antropologi sosial, praktik pernikahan ini terbagi dalam tiga jenis, yakni poligini, poliandri, serta pernikahan kelompok (kombinasi antara poligini dan poliandri).
Fakta di lapangan: Kaum pria diketahui lebih banyak jadi pelaku poligami dibandingkan wanita. Dan ya, fenomena tersebut tentu saja selalu menuai kontroversi dan jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Terkait hal itu, ada satu pertanyaan yang mengemuka: Sebenarnya apa alasan pria melakukan poligami?
Oh, iya kali ini kita bukan sedang berada dalam kelas agama – mengingat ada agama Mormon di Negeri Paman Sam sana, yang mempersilakan poligami. Jadi, jangan memasukkan alasan berlatar agama apapun, ya.
Untuk tahu jawabannya, simak sederet poin berikut ini:
#1 Istri pertama tak bisa puaskan hasrat seksual, bisa karena sakit atau ada masalah lain
Ini jelas poin yang rada sensitif. Tapi jika ikrar pernikahan menyebutkan ‘… dalam suka dan duka’, seharusnya masing-masing suami atau istri sudah ngeh kalau ini poin dimana ‘duka’ adalah pemicunya.
#2 Cinta wanita lain, namun di satu sisi dirinya tak mau meninggalkan istri pertamanya
Ah, sekilas simak saja sudah terasa kalau ini adalah poin egois. Pada akhirnya dibalikkan lagi: Tempo hari menikah karena apa dan apakah memang menikah untuk sekali seumur hidup atau tidak?
Apakah Benar 10 Tanda Kecil Ini Bukti Kalau Si Dia Sedang Selingkuh?
#3 Pernikahan pertama tak direstui pihak keluarga, baik dari pihak keluarga pria maupun wanita
Ini jelas kurang-lebih sama dengan poin sebelumnya.
#4 Tak bahagia dengan pernikahan pertama
Mengingat kebahagiaan itu relatif, tapi seiring dengan waktu apa yang membuat bahagia itu muncul.
#5 Merasa cukup materi untuk berkeluarga dengan lebih dari satu pasangan
Di satu sisi materi lebih, tapi apakah di lain sisi seperti mental untuk hadapi persoalan yang makin membesar bisa siap menyelesaikannya?
#6 Merasa sanggup berbuat adil dengan lebih dari satu pasangan
Ini kembali lagi pada waktu yang akan membuktikannya. Ya, menurut Joe Henrich, seorang antropolog,”Pernikahan Monogami memperkecil (risiko) kriminalitas.”
Oh, Jadi Ini Perubahan Pria Pas Pasangan Tengah Hamil! Seperti?
#7 Ingin membantu wanita atau keluarga si wanita dari segi ekonomi
Kelihatannya memang mulia, tapi bukankah membantu tak selalu harus menjadikannya pasangan?
Studi yang dilakukan Joe Henrich, juga menemukan fakta bahwa poligami tak hanya menjadikan wanita sebagai ‘korban’ tapi juga menjadikan pria muda menciptakan masalah untuk semua orang – karena mereka eksistensi mereka jadi lemah dan mereka jadi frustrasi karena wanita yang seharusnya jadi ‘bagian mereka’ telah diambil jadi istri oleh pria lain.
Itu juga berhubungan dengan lingkungan sosial para pria singel, biasanya mudah memicu mereka untuk bertindak kriminil.
Oh, ada juga nih alasan ‘Ingin meningkatkan prestis di mata kerabat dan lingkungan’ – dan ini jelas-jelas ‘menyeramkan’. Demikian menurut situs Slate.