Naiknya suhu bumi, kekeringan berkepanjangan, mencairnya es di Antartika, serta naiknya permukaan air laut! Ya, itulah sederet dampak pemanasan global yang selama ini diketahui oleh umat manusia.
Namun, tahukah Anda bila pemanasan global memiliki efek yang lebih dari itu?
Menurut riset yang dilakukan di National Bureau of Economic Research, pemanasan global dipercaya dapat merusak kehidupan seksual manusia. Demikian dilansir Independent.
Masih banyak pasangan yang belum mengerti makna dari kebersihan seksual. Jika Anda termasuk salah satunya, sebaiknya baca ini: 8 ‘Wejangan’ Bagi Kehidupan Seks Yang Lebih Baik
Periset mengungkapkan, sembilan bulan paska hari yang sangat panas, tingkat kelahiran menurun secara signifikan, yakni 0,7 persen lebih rendah ketimbang usai musim dingin. Kata mereka (peneliti), hal ini menunjukkan bahwa peningkatan suhu berpotensi besar mengurangi kesuburan, nafsu makan, bahkan keinginan untuk berhubungan seksual.
Cuaca panas dan angka kelahiran
Panas yang ekstrem juga mengakibatkan penurunan angka kelahiran yang cukup besar. Para periset juga percaya bahwa suhu dingin akan memengaruhi frekuensi coital. Jelas, lanjut peneliti, hal tersebut dapat berdampak buruk bagi kadar hormon, dorongan seks, kualitas air mani pada pria, serta ovulasi pada wanita.
“Penurunan tingkat kelahiran merupakan masalah serius bagi negara macam Amerika dan Inggris yang memiliki tingkat kelahiran rendah. Jika sampai terjadi, akan banyak beban pada program asuransi sosial, sebab hal tersebut bisa membuat ketidakseimbangan besar pada populasi” ujar Alan Barreca, peneliti dari Tulane University.