Baik di dunia nyata atau film rasanya sama saja. Adegan tamparan kebanyakan mendarat di pipi para pria. Namun, kesampingkan dulu masalah adegan di film. Karena kenyataannya ada alasan ilmiah dibalik semua ini.
Cara aman biar ngga kena tampar:
Ini 7 Cara Aman Menolak Kencan
Menurut teori yang dikeluarkan oleh seorang biologis AS, Profesor David Carries. Struktur wajah pada pria dan wanita berbeda. Beberapa struktur tulang wajah pada pria memang lebih kuat untuk menahan pukulan. David mengatakan jika perbedaan itu muncul karena pria memang sering melakukan perkelahian.
Teori tersebut berlandaskan pada temuannya yaitu, fosil manusia purba Australopithecus. Saat diamati fosil tulang tersebut memiliki ciri dengan struktur tulang yang kuat. Awalnya para peneliti berasumsi jika ini ada kaitannya dengan makanan yang Australopithecus konsumsi, seperti: biji-bijian, kacang dan rumput.
Akan tetap David meragukan itu semua, karena tidak ditemukannya pola-pola usang dari biji-biji atau sisa makanan tersebut pada gigi Australopithecus. “Bahkan mungkin Australopithecus ini lebih banyak memakan buah-buahan,” ujar David.
Rahang kuat untuk bertahan hidup
Menurut sejarah, zaman dahulu persaingan untuk mendapat makanan dan pasangan diselesaikan dengan menggunakan kekerasan. Ketika baku hantam terjadi, tulang wajah lah yang rentan mengalami pukulan. Sehingga David mengambil kesimpulan bahwa manusia purba pria memiliki tulang wajah yang kuat untuk melindungi diri dari cedera.
Seperti dilansir dari BBC, David mengatakan “Rahang adalah salah satu tulang yang paling rawan patah saat berkelahi, dan pada zaman dahulu hal tersebut merupakan cidera yang sangat fatal. Dengan rahang yang patah mereka tidak dapat mengunyah makanan dan terancam mati kelaparan.”
Sekarang ketika dibandingkan dengan struktur wajah pria modern, nyatanya telah mengalami penurunan kekuatan tetapi masih menunjukan ciri-ciri tulang yang telah diperkuat dengan evolusi.
Duh, semoga rahang kuat Anda akan lebih sering menerima ciuman dari pada tamparan. Ups!
