Segala hal yang melewati batas memang sering tak berujung baik. Ya, ini selayaknya mengemudi dalam keadaan mabuk. Dalam hubungan seks pun sama, perlu adanya kontrol.
Dan untuk pertama kalinya di dunia, mesin penjual kondom pengontrol breathalyser resmi diluncurkan. Dilansir dari Dailystar, sebuah survei mengejutkan dari Match.com mengungkapkan, sepertiga lajang tidak mau melakukan seks pertama kalinya jika tidak dalam keadaan mabuk.
Kebanyakan pria dan wanita mengungkapkan bahwa mereka lebih suka seks dalam keadaan mabuk, karena itu mengurangi hambatan sebelum melakukan hubungan. Beberapa pemikiran mengungkapkan bahwa mereka tampil lebih baik dan pasangan menjadi lebih berani dalam melakukannya.
Bercinta Dalam Kondisi Mabuk Beresiko Tertular HIV! Benarkah? Baca selengkapnya di sini.
Seks dalam keadaan percaya diri
Dalam upaya terlepas dari seks di kala mabuk, situs kencan ’Johnny Be Good’ hadir untuk mengukur kadar mabuk dalam tubuh. Kita diharuskan meniup panel pada mesin untuk mendapatkan skala nilai, mulai dari skala “minum alkohol” hingga “game over”. Dan kita bisa mendapat kondom jika kadar alkohol dibawah rata-rata.
Madeleine Mason, kencan psikolog, mengatakan, “Perasaan takut dan kecemasan biasanya terletak karena kurangnya kepercayaan diri seseorang, dari perspektif fisiologis disebut aktivasi sistem saraf (pernapasan dan detak jantung mempercepat menciptakan bentuk gairah ),” ujar Madeleine. Jadi, “Dorongan untuk menenangkan sistem saraf tersebut juga bisa turun dengan mengonsumsi alkohol,” tambahnya.
Tetapi apakah itu ide yang baik? Sangat penting bahwa pasangan menggunakan kondom terlepas dari mereka mabuk atau tidak. Terutama mengingat bahwa tingkat infeksi menular seksual yang terus meningkat di Inggris.
Benar adanya jika peminat seks dalam keadaan mabuk masih tinggi. Alkohol memiliki pengaruh tinggi, baca selengkapnya di sini.
Brigitte Bard, pendiri Sexual Health Revolution, Last Taboo dan CEO dari BioSure UK, mengatakan pada Dailystar, “Jika Anda berpikir memiliki IMS (penyakit menular seksual), hal yang paling penting adalah melakukan uji kesehatan,” ujarnya. “Ini melindungi kesehatan Anda sendiri dan berhenti Anda melewati infeksi pada orang lain,” tambah Brigitte.
Ya, semua kembali pada pilihan masing-masing. Kita harus sadar diri dan bijak antara kebutuhan seks dan kesehatan. Kepercayaan diri dalam seks perlu, tapi jika kesehatan tak mumpuni ada baiknya gunakan kondom.