Seorang mahasiswi cantik dijatuhi hukuman setelah terbukti jadi PSK dan penjual narkoba
Apes benar nasib Madeline Christine Sawyer, seorang mahasiswi cantik di Australia sana. Ia terpaksa berurusan dengan pihak berwajib setelah terbukti melakukan pelanggaran hukum.
Diketahui, Madeline menjalani kehidupan ganda, di mana ia melakoni profesi sebagai PSK (pekerja seks komersial) dan penjual narkoba, selain berkuliah di jurusan kedokteran. Kepada psikiater, wanita 18 tahun tersebut mengaku terjun ke dunia hitam demi memenuhi biaya untuk perawatan gigi dan operasi plastik.
Sidang untuk Madeline pun digelar beberapa hari lalu di pengadilan wilayah Campbelltown. Oleh hakim John Pickering, mahasiswi cantik Western Sydney University itu pun diganjar hukuman 18 bulan Intensive Correction Order alias melakukan pelayanan masyarakat, setelah dirinya mengaku bersalah atas keterlibatannya dalam bisnis narkoba.
Hakim sengaja menjatuhkan hukuman tersebut karena Madeline dinilai punya prospek kuat untuk direhabilitasi. Alasan lainnya, Madeline juga sudah pernah menjalani rehab dan sudah tak lagi mengonsumsi narkoba atau pun bekerja sebagai PSK. Mendengar keputusan itu, ibu Madeline mengaku sangat lega.
Di pengadilan, Pickering menceritakan hasil wawancaranya dengan psikiater yang menangani Madeline. Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan tentang riwayat gangguan pola makan yang dialami Madeline serta asal usul dirinya menjadi PSK.
“Saat berusia 18 tahun, Madeline menjadi PSK di sebuah tempat prostitusi. Motifnya saat itu adalah murni untuk mencari uang. Ia melakukan hal itu untuk memperindah diri secara fisik. Kepada psikiater, Madeline juga mengaku kenal dengan narkoba saat dirinya menjalani bisnis esek-esek tersebut,” ujar Pickering seperti dilansir news.com.au.
Madeline sendiri menuturkan bahwa awalnya ia hanya membeli narkoba untuk dikonsumsi sendiri. Tapi, seiring berjalannya waktu, ia pun tergoda untuk memasoknya ke orang lain.
Baca juga: Seluruh PSK di Amsterdam Red Light District Bakal ‘Mati’ Tahun 2050 Mendatang?
Polisi mengetahui profesi Madeline setelah menggerebek kediamannya pada tanggal 9 Oktober 2015 lalu. Petugas menemukan dua kapsul yang diyakini sebagai MDMA. Selain itu, ditemukan pula pesan teks yang mengungkap pembicaraan Madeline terkait penjualan narkoba. Dalam penyergapan itu, polisi juga mendapati uang tunai senilai 3.000 dollar Australia yang diduga kuat diperoleh Madeline dari hasil kerja sebagai PSK.