Kalau cinta sudah berkata, mahkota kerajaan pun bisa ditanggalkan. Contohnya seperti yang dilakukan Putri Jepang imut, Â Mako.
Â
Rumah Tangga Kekaisaran Jepang baru-baru ini mengatakan putri mudanya yang juga cucu Kaisar Akihito, bertunangan dengan Kei Komuro.
Kei ini hanyalah seorang pekerja hukum cum mahasiswa pascasarjana yang pernah membintangi kampanye pariwisata sebagai “Pangeran laut” waktu di kampus. Dua sejoli ini bertemu lima tahun yang lalu di sebuah restoran, saat mereka berdua belajar di Universitas Kristen Internasional di Tokyo.
Pertalian cinta dirajut hingga  mereka memutuskan ke jejang berikutnya. Tapi ada harga yang harus dibayar. Konsekuensi Mako nikah bukan dari kalangan kerajaan harus rela melepas embel-embel princess-nya.
Secara, hukum kekaisaran berabad-abad Jepang mewajibkan seorang putri untuk menanggalkan atribut kekaisaran saat menikah dengan orang biasa. Mako pun siap!
Unik: Jepang Bangun Spa Roller Coaster Pertama Di Dunia!
Mengutip BBC,  ternyata bukan cuman Mako saja yang berani melakukannya lhoo! Tercatat  yang terakhir melepaskan atribut kerajaan adalah bibinya Putri Mako, Sayako, putri tunggal Kaisar Akhito, saat dia menikahi  karyawan tata kota Pemda Tokyo Yoshiki Kuroda pada tahun 2005.
Oh iya, hukum kekaisaran mengatur takhta itu diberikan ke ahli waris laki-laki, yang hanya ada tiga saja, Putra Mahkota Naruhito, adik laki-lakinya Putra Mahkota Akishino, dan putra Akishino, Pangeran Hisahito.
Melongok Sekilas Daleman Pabrik Boneka Seks Tertua di Jepang
Selain Putri Mako, ada enam putri lain yang belum menikah yang juga bisa kehilangan status kerajaan mereka jika menikahi orang awam. Pengumuman publik akan dibuat, dan tanggal pernikahan putri Mako akan ditetapkan kemudian.
Ya! cinta memang soal hati ya bukan status
