Terguncang akibat kematian ibunya karena kanker, Julián Ríos Cantú ciptakan bra anti-kanker. Wuidih!
Ya, motivasi Julian memang sungguh menyentuh. Julian tidak ingin orang lain merasakan sakit yang dialami ibunya. Saat itu dia baru berusia 13 tahun pas ibunya didiagnosis menderita kanker payudara. Itulah saat paling menyedihkan dan menantang dalam hidupnya.
Dia mempersiapkan diri untuk yang terburuk. Tak peduli betapa takut dan tertekan karena kondisi ibunya, dia memikirkan sesuatu yang membantu menyelamatkan nyawa wanita lain.
Apes, Mahasiswi Cantik Ini Tabrak Mobil Patroli Saat Selfie Bugil!
Dia melihat rasa sakit yang dirasakan ibunya karena kanker. Julian tak ingin orang lain mengalami rasa sakit yang ibunya lalui. Julian pun menciptakan bra yang bisa mendeteksi kanker payudara lebih awal. Keren!
Jadi bagaimana cara kerjanya?
Bra ciptaannya katanya nih punya 200 sensor yang memantau perubahan pada payudara wanita. Data kemudian dikirim ke sebuah aplikasi yang sudah tersemat di ponsel pintar alias ponpin.
Sensor ini memantau dan menganalisa sejumlah besar data untuk mengidentifikasi perubahan pada payudara wanita. Data bisa diberikan ke dokter sehingga bisa melacak kondisi pasien.
Prinsip di balik perangkat ini sederhana namun sangat pandai. Tumor di payudara menyebabkan peningkatan sirkulasi darah melalui jaringan, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan suhu. Bra itu mencatat suhu, mentransfer data ke aplikasi, dan memberi tahu wanita yang mengenakan bra jika ada perubahan signifikan.
Dengan mengenakan bra ini selama 60 sampai 90 menit seminggu dapat menyimpan catatan akurat tentang kesehatan payudara wanita.
Kini pada usia 18 tahun, Julián menciptakan perusahaan sendiri bernama Higia Technologies, dan telah melakukan beberapa terobosan teknologi. Meski bra masih dalam tahap prototip, hasil yang dihasilkan dari proyek tersebut telah menunjukkan sesuatu yang positif. Julián dan timnya yakin penemuan mereka akan segera sukses. semoga ya!
Masih muda tapi sudah berkarya, ini salah satu contoh inspirasi. Bagaimana menurut POPle?