Berbuka puasa adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa.
Kemacetan di Jakarta tak kenal bulan. Bulan puasa pun macet sering terjadi, bahkan ada yang bilang macetnya itu lebih parah. Entah kenapa juga bisa lebih parah!
Tapi kemacetan tentu bukan halangan untuk kita berpuasa apalagi berbuka. Justru itu adalah tantangan tersendiri bagaimana mengantisipasi diri agar tak terjebak lapar pas adzan maghrib berkumandang.
Berikut tip anti-lapar pas terjebak macet di jalan:
1. Perkirakan Waktu Pulang
Sebagian besar kantor akan mengubah jam pulang kantor di bulan puasa. Waktu pulang akan dipercepat satu jam atau satu setengah jam dari waktu normal. Karena waktu itu bersamaan, otomotis mereka yang pulang kantor dengan waktu yang sama akan tumpah-ruah di jalan.
Ada baiknya jika tak ingin bersusah-payah buka di jalan, bersabar sejenak untuk pulang ke rumah. Tunggulah sedikit malam atau setelah jam berbuka puasa.
2. Sedia Makanan Kecil
Kalau yang ini bisa dibilang sedia payung sebelum hujan. Ada baiknya bawalah sedikit makanan-makanan ringan yang bisa “mengganjal” sementara perut terjebak macet. Belilah di warung-warung terdekat tempat bekerja atau di ritel-ritel yang makin menjamur.
Puasa Terlama di Dunia Dicatatkan Sederet Negara Ini
Kita juga bisa bawa makanan ringan dari rumah. Makanan ringan bisa roti yang kaya karbohidrat. Roti juga bisa kembalikan energi yang terkuras habis karena puasa seharian.
Oh ya, kita juga bisa bekali diri dengan kacang. Memakan kacang pas berbuka puasa di jalan jauh lebih sehat daripada mengonsumsi snack kemasan yang mengandung banyak kadar garam, perasa buatan, MSG, dan pengawet.
3. Bawa Minum
Setelah makanan, jangan lupa bawa air minum. Seperti makanan ringan, yang jual air minum kemasan sangat banyak. Kita bisa bawa botol minum yang diisi air. Diisinya bisa sewaktu pas di kantor atau dari rumah.
Tak perlu yang manis atau pahit, jika tak ingin repot cukup air mineral saja. Air mineral dapat mencegah tubuh dehidrasi. Air putih juga sangat mudah ditemukan dan dibawa kemana-mana.
4. Nikmati momen di jalan
Maksudnya manfaatkan momen yang ada, misal, pas di tengah jalan ada sekelompok orang, LSM, organisasi, perusahaan atau yang lainnya membagikan “takjil” di jalanan pas dekat waktu berbuka puasa. Terima saja, apalagi jika diri belum dapat makanan atau minuman. Tapi ingat, terimalah ambil sewajarnya, jangan banyak-banyak.
Nah, selamat untuk berbuka di jalan, POPle?
