Publik dapat kesempatan buang hajat di toilet emas
Apa setelah ini perasaan setelah buang hajat jadi begitu berharga? Ups!
Mengingat momen-momen di dalam toilet tidak begitu dipikirkan, alhasil hanyalah aktifitas sehari-hari yang tak penting.
Tapi jika aktifitasnya dilewati dengan nongkrong di toilet emas, ini tentu akan jadi pengalaman buang hajat paling tak biasa!
Dan ini terjadi di salah satu museum terkenal di dunia yaitu Museum Guggenheim, yang ada di New York. Nah, dalam pameran yang sedang berlangsung tersebut ditampilkan sebuah toilet paling mahal di dunia!
Wow, Ada Toilet ‘Surgawi’ di Jepang Sana!
Toilet tersebut dibuat dari emas 18 karat di seluruh bagiannya. Jadi dari sisi manapun toilet ini tetap terlihat berkelas dengan kilau emasnya. Pas kita lihat ke dalam lubang pembuangan, visualisasi air yang terpancar bak cairan emas yang tumpah ruah!
Karya toilet emas ciptaan seniman Italia Maurizio Cattelan ini jadi karya yang sangat luar biasa. Pihak museum bilang, “Toilet Cattelan ini menjamin para pemakainya tak akan mengedipkan mata.”
Dilansir dari News.com, Cattelan juga menyebut kalau toilet tersebut memang mengambil konsep dari segi interaktifitas.
Toilet emas ini mendapat harga fantastis untuk sekali pakai!
Rencanananya toilet emas ini akan dipakai publik. Jadi diletakan pada bilik umum yang bisa dipakai pria dan wanita. Tentu yang bisa memakainya adalah pengunjung museum yang sudah membeli tiket.
Untuk harga tiketnya sendiri sungguh fantastis, yaitu US$19,95 atau sekitar Rp 260 ribu untuk sekali pakai. Wow!
Ini sangat mahal karena materialnya yang terbuat dari logam mulia. Selain itu perawatannya pun juga istimewa. Setiap 15 menit sekali toilet ini harus dijaga kebersihannya.
Wah, Penduduk Kota Ini Mendadak Keranjingan Toilet Umum! Kok Bisa?
Namun ada kabar baik, pihak museum berbaik hati mengizinkan pengunjung remaja dan anak-anak untuk mendapatkan tiket gratis. Dengan adanya toilet emas ini bisa mengubah cara pandang orang tentang toilet.
“Toilet ini tersedia untuk umum. Produk mewah ini telah menarik minat pengunjung ke museum. Masyarakat umum bisa juga memanfaatkan dan merasakan keintiman melalui karya seni yang belum terjadi,” ujar pihak museum.
Duh, apa rasanya ya buang hajat di sana?