Jet lag memang bikin kacau jam tubuh
Ini yang bikin kita yang doyan terbang kesana-kemari jadi malas terbang: begitu kita keluar dari area waktu alias zona waktu kita, jadwal tidur dan berfungsi jadi terganggu. Demikian Jamie Zeitzer, Ph.D., asisten professor sekaligus periset Stanford University’s Center for Sleep Science and Medicine.
Ini memang kabar terbaru alias update tentang cara menghadapi jet lag.
Para periset berpendapat, jam tubuh beroperasi harus beradaptasi selama satu hari dengan zona waktu baru. Idealnya.
Tapi, studi terbaru terbitan jurnal Chaos menemukan fakta kebanyakan orang baru bisa menyesuaikan jam tubuhnya dengan zona waktu tempat baru lebih lama dari 24 jam!
Bahkan ada yang lebih lama lagi jika pesawat melewati enam zona waktu berbeda – seperti dari Los Angeles ke Jakarta. Bisa-bisa butuh waktu 13 hari menyesuaikan diri alias jet lag!
Lalu cara simpel atasi jet lag?
ATUR JAM
Ya, dua atau tiga hari sebelum penerbangan dimulai, ubah aturan waktu di jam tangan atau laptop beberapa jam maju ke depan atau beberapa jam waktu ke belakang.
“Ini semata-mata agar jam tidur kita tidak jauh dari zona waktu baru yang akan dihadapi,” ujar Aliya Ferouz-Colborn, M.D., ahli Otolaryngology and Sleep Medicine dari Scripps Memorial Hospital di Encinitas, California.
7 Tip Traveling Praktis Buat Si Dia
UBAH JADWAL OLAHRAGA
Mulailah berolahraga di jam spesifik setiap hari sebelum perjalanan dimulai. Begitu sampai di destinasi, berolahraga lah di waktu yang sama. Jadi, jika biasanya kita suka ke gym pas jam 11.30 pagi di New York, saat Anda di Paris berolahraga lah di jam yang sama.
Jika sudah terbiasa olahraga di jam yang sama (meski beda zona waktu), otomatis tubuh tetap bekerja dengan fungsi yang sama. Demikian studi dari jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise.
Curi 5 Gaya Traveling Jason Statham Ini!
JANGAN GEGABAH MAKAN
Saat hari keberangkatan, bangunlah di pagi hari, jangan sarapan dan jangan makan di pesawat. Tapi minumlah air putih banyak karena dehidrasi di ketinggian bisa bikin kepala pusing. Demikian tip dari Dr. Winter. Mulai makan lagi pas sudah sampai tempat tujuan.
Kenapa?
Saat kita makan selagi terjaga, jam biologis tubuh berfungsi seperti normal. Tapi jika kita berpuasa, kita justru membuat ‘jam makan’ baru yang membuat tubuh beradaptasi dengan kondisi perut saat kita tertidur.
‘Jam makan’ tersebut menyesuaikan lagi dengan waktu tidur dan jadwal bangun saat mencari asupan makanan untuk dicerna. Demikian menurut para peneliti Harvard.
Kalau pegangan tangan si cantik di seat sebelah, bisa bikin jet lag hilang – nggak ya?
