Baru-baru ini, banyak beredar tangkapan layar (screenshot) berisikan pengumuman tutupnya Path. Tak Lagi Menarik Netizen, Path Umumkan Berhenti Beroperasi!
Media sosial berbagi momen yang pernah hits di Indonesia, Path, dikabarkan bakal berhenti beroperasi. Jika kabar ini benar, nantinya Path tak akan lagi dapat diakses dan dipakai penggunanya.
Path mengumumkan ditutupnya layanan tersebut. Dalam unggahan di aplikasinya, media sosial yang sempat populer di Indonesia itu menyebut “The Last Goodbye” (selamat tinggal yang terakhir).
Unggahan ini disertai dengan ucapan penyesalan kepada penggunanya bahwa layanan Path akan berhenti beroperasi. Mereka juga mengimbau pengguna untuk mengunjungi situs mereka agar mendapat penjelasan lebih detil untuk melakukan pengembalian dana dan data.
Pengumuman ini sontak membuat netizen yang sempat menggunakan layanan media sosial itu bereaksi. Mereka mengungkap kenangan ketika menggunakan media sosial dengan logo yang didominasi warna merah tersebut.
Belakangan ini, Path memang sudah terlihat sepi, kontras sekali seperti ketika masa jayanya beberapa waktu lalu, sehingga kabar ditutupnya membuat netizen heboh. Segelintir kicauan di linimasa Twitter mengenai kabar tutupnya Path pun ramai bermunculan.
Path sendiri dibuat pada 2010 di San Francisco, Amerika Serikat oleh Dave Morin, Shawn Fanning, Dustin Mierau. Awalnya Path dibuat sebagai jejaring sosial pribadi. Sebab, di awal kehadirannya, Path membatasi jumlah orang yang bisa terkoneksi hanya 150 orang saja.
Belum bisa dipastikan, apakah pengumuman itu menandakan Path benar-benar ditutup secara utuh, atau ‘ditutup’ dan akan berganti ke wajah baru. Yang pasti, kabar akan ditutupnya Path menyisakan ‘duka’ yang mendalam bagi pengguna dan mantan penggunanya.
Jangan Bikin Status Ini di Sosmed Kalo Nggak Mau Dipecat Bos!
Wajar saja, Path sempat menjadi salah satu media sosial kesayangan di Indonesia. Bahkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan basis pengguna Path terbanyak.
Goodbye Path