Siapa bilang basah – basahan itu nggak asyik dan bikin bete? Berbeda dengan kehujanan, basah – basahan yang satu ini pasti bikin ‘si adik’ berdiri. Wet T Shirt contest, salah satu kompetisi berupa festival yang melibatkan aktivitas eksebisionisme, dimana beberapa orang wanita bertubuh seksi di klab malam, bar, atau resort, disirami seluruh tubuhnya dengan air sembari mengenakan baju kaos berwarna putih sehingga bagian dalam tubuhnya terlihat.
Para kontestan biasanya tidak mengenakan pakaian dalam dan hanya mengenakan kaos putih polos, sehingga bagian payudara bisa terlihat samar dari luar. Acara ini sangat populer di Amerika Serikat dalam rangka merayakan liburan kuliah atau kelulusan, cenderung diselenggarakan di pantai.
Aturan pertama untuk para kontestan adalah mengenakan baju kaos putih atau berwarna cerah. Pada awalnya, aturan kompetisi Wet T Shirt Contest tidak mengijinkan peserta mengenakan bra, bikini, atau pakaian dalam apapun. Air yang disiramkan berupa air dingin ke arah dada. Para peserta boleh melakukan pertunjukan seperti menari atau berpose sebelum para audiens dan juri menetapkan siapa pemenangnya.
Dalam kontes yang lebih ekstrim, para peserta boleh menaikan baju mereka hingga ke dada, memperlihatkan bagian perut di bawah payudara. Bahkan lebih ekstrim lagi, ada yang mengizinkan peserta untuk membuka baju hingga telanjang bulat ketika sedang beraksi.
Kontes ini pertama kali diselenggarakan di Amerika Serikat, dimana seorang pembuat film Dick Barrymore menyelenggarakan Wet T Shirt Contest pada bulan Januari tahun 1971 sebagai bentuk selebrasi atas film yang ia buat. Selain itu, kontes ini juga dibuat dalam rangka mempromosikan produk peralatan ski. Ia mengadakan berbagai kontes lainnya hingga mendapatkan perhatian dari Playboy, kemudian diberitakan pada majalah Playboy edisi Maret tahun 1972.
Tidak hanya di Amerika Serikat, kontes ini diselenggarakan di negara Spanyol pertama kali pada tahun 1980. Kontes ini diselenggarakan bersamaan dengan festival La Tomatina, dimana setiap peserta saling menyiramkan jus tomat pada peserta lain maupun penonton.
Bagaimana jika kontes ini diselenggarakan di Indonesia, POPle? Bisa – bisa diarak keliling provinsi hehehehe…