Seksualitas adalah kualitas seksual yang dimiliki oleh seseorang, atau cara seseorang mengalami dan mengekspresikan diri mereka sebagai mahluk seksual. Seksualitas melibatkan perasaan dan perilaku erotisme, fisik, emosional, dan sosial. Istilah seksualitas merupakan konteks yang sangat luas, sehingga tidak ada artian baku untuk mendefinisikan seksualitas. Yang perlu diketahui tentang seksualitas, bahwa seksualitas tidak hanya sekadar tentang perilaku yang berkaitan dengan aktivitas seksual. Rasa percaya diri dengan seksualitas selalu menjadi permasalahan bagi para pria, entah karena penampilan fisik maupun kurangnya social skill. Padahal, memiliki rasa percaya diri dengan seksualitas akan membuat seorang pria lebih atraktif.
Lantas bagaimana mendefinisikan seorang pria yang percaya diri dengan seksualitasnya? Berikut tanda pria yang percaya diri dengan seksualitasnya dan kamu bisa mengukur diri apakah kamu sudah pede dengan seksualitas kamu?
Tanda Pria yang Percaya Diri Dengan Seksualitasnya
1. Berani berekspresi dan mengutarakan pendapat
Kebanyakan pria (maupun wanita) cenderung segan untuk mengungkapkan pendapat mereka ketika melakukan aktivitas seksual. Bahkan sekalipun tidak merasa nyaman dengan apa yang sedang dilakukan, entah itu posisi atau aktivitas, mereka hanya diam dan memilih jalan paling aman yaitu berpura – pura menikmati demi kepuasan pasangan semata.
Laki – laki yang percaya diri adalah mereka yang tidak ragu untuk mengutarakan pendapat. Jika mereka merasa tidak nyaman, mereka akan jujur dan terbuka dengan pasangan. Mereka juga tidak ragu untuk mengekspresikan perasaan mereka, sedih atau senang.
2. Tahu kapan untuk mengatakan tidak
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, jika seorang laki – laki memiliki sifat yes man, itu merupakan tanda kalau mereka tidak percaya diri. Seorang laki – laki yang percaya diri akan tegas dalam mengambil keputusan, dan mereka tahu kapan harus mengatakan tidak, sekalipun untuk urusan aktivitas seksual.
3. Tidak takut menentang maskulinitas
Ada perihal yang dilabel dan dianggap sebagai maskulin dan feminim di masyarakat. Seperti mengenakan pakaian berwarna cerah identik sebagai pakaian wanita, dan melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik merupakan gambaran laki – laki sejati. Sebenarnya, yang menjadikan seorang pria itu maskulin atau tidak bukanlah apa yang dikenakan atau dikerjakan. Yang menjadikan laki – laki seorang yang utuh adalah bentuk tanggung jawab dan bagaimana ia menjalankan perannya dalam kehidupan bermasyarakat.