Fakta mengerikan Tinder – Asiknya hidup di zaman serba digital. Mencari pasangan, teman bercinta, atau sekadar teman ngobrol bisa kamu lakukan hanya dengan menggeser jari ke kiri atau ke kanan lewat ponsel cerdas. Koneksi internet dan kecanggihan teknologi memang mempermudah segalanya.
Dari sekian banyak aplikasi kencan online yang bisa digunakan secara gratis, Tinder merupakan yang paling populer dengan angka pengguna terbanyak di seluruh dunia. Namun, apakah Tinder benar – benar menyenangkan?
Dilansir dan dikurasi dari berbagai sumber di dunia maya, ada berbagai fakta mengerikan tentang Tinder yang tidak banyak diketahui oleh orang – orang maupun penggunanya sendiri.
Penasaran apa saja fakta mengerikan tersebut? Simak artikel ini!
Ladang subur bagi para predator seksual
Kamu tidak tahu dengan siapa kamu berkomunikasi. Bisa saja orang yang tampak menarik profilnya merupakan ketua dari kelompok teroris, buronan, atau penggila seks yang mengincar orang – orang awam. Hal ini tidak hanya berlaku bagi wanita, pria sekalipun bisa menjadi incaran mereka.
Sangat adiktif seperti narkoba
Menurut sejumlah pengakuan pengguna Tinder, aplikasi kencan online yang satu ini sangatlah menyenangkan bahkan membuat kecanduan. Menggeser ke kiri dan ke kanan bukanlah hal yang menyulitkan.
Rasa penasaran akan orang – orang berjumpa dengan pasangan idaman atau teman seks yang super seksi menjadi alasan. Perlahan – lahan, kamu akan kehilangan kehidupan realitas dan hanya memfokuskan diri pada profil dan teman – teman yang kamu temui secara virtual saja.
Merusak kepercayaan diri
Ketika jumlah orang yang menggeser profil kamu ke kiri lebih tinggi dibanding yang menyukaimu, kamu akan merasa tidak percaya diri dan terkucilkan karena penolakan virtual yang kamu terima.
Kamu merasa telah memberikan foto profil tertampan dan bio yang menarik, akan tetapi masih saja ditolak. Lama kelamaan, disadari maupun tidak, kamu akan kehilangan kepercayaan diri dalam kehidupan nyata.
Mendapat label negatif dari lingkungan
Teruntuk pria, kamu akan dianggap tipikal pria yang suka gonta ganti pasangan hanya demi memuaskan birahi dan si ‘joni.’ Kalau pada perempuan, sering kali dianggap wanita gampangan.
