Sebagai mahasiswa, pastinya kamu harus berhadapan dengan berbagai macam kepribadian dosen yang berbeda – beda. Ada dosen yang dengan mudahnya memberi nilai, ada dosen yang sangat perfeksionis, dan ada dosen killer yang tidak peduli seberapa taat kamu menghadiri kelas perkuliahan, rajin mengumpulkan tugas, dan semua hal yang baik tetap saja keberlangsungan hidup kamu selama berkuliah dipersulit.
Cara terbaik untuk menghadapi dosen killer adalah dengan tidak menghadapinya. Namun jika kamu sudah terlanjur mengambil mata perkuliahan yang diampu oleh dosen tersebut, mau tidak mau kamu harus mengikuti. Berikut ini adalah cara untuk menghadapi dosen galak kesayangan para mahasiswa!
Dosen Killer? Hadapi dengan cara – cara ini!
1. Memusuhi orang yang sama
Abraham Lincoln pernah mengatakan: “Seorang teman adalah dia yang memiliki musuh yang sama denganmu.” Untuk bisa bersahabat dengan dosen yang killer abis, cari tahu siapa saja yang tidak beliau sukai, kemudian pancing beliau untuk mengungkapkan rasa tidak senang dengan orang tersebut dan jadilah pendengar yang baik. Kalau bisa, berpura – puralah bahwa kamu tidak suka dengan orang tersebut. Sekalipun dosen tersebut ga suka sama kamu, berharap saja bukan kamu yang paling tidak disukai oleh beliau.
2. Berpura – pura memiliki hobi yang sama
Same interests make us friends, too. Kesamaan pada hal – hal tertentu akan menciptakan komunikasi dua arah yang lebih baik, istilahnya, kamu punya bahan obrolan dengan dosen tersebut. Cari tahu apa yang ia sukai, baik dalam konteks akademis seperti buku, penulis, dan sebagainya atau di luar konteks akademis seperti hobi, hewan peliharaan, band musik. Setelah kamu memahami apa yang ia sukai, diskusikan dengan beliau perihal tersebut. Tada! Selamat, kamu berhasil menjinakkan dosen killer.
3. Tidak perlu berargumentasi
Beliau selalu menyalahkan apapun yang kamu lakukan? Tidak perlu berargumentasi karena kamu hanya akan memperumit masalah. Dosen killer akan kasihan pada kamu jika kamu terus – terusan mencoba, jadih tugas kamu adalah untuk meraih simpatinya bukan pengakuan. Kalau kamu punya mental penjilat, berpura – puralah bahwa beliau adalah yang maha benar dan kamu maha salah.